Cari Blog Ini

Subscribe:

videovideo


Labels

Powered By Blogger

Kamis, 03 November 2011

Korban Tewas Gempa Turki Capai 600 Orang


- Upaya pencarian korban gempa di timur Turki, mulai Minggu (30/10/2011) beralih dari bulldozer diganti dengan anjing pelacak.
Seperti dilansir AFP, berdasarkan data yang diumumkan pemerintah bahwa angka korban tewas telah tembus 600 orang.


Di titik pengungsian, masalah terbesar kini menghadapi korban di provinsi Van. Persoalan tersebut adalah kurangnya tenda dan pemanas.
Masalah kesehatan pun di Ercis, yang digunjang gempa 7,2 skala Richter, menjadi perhatian.
Khususnya, terhadap tersedianya air minum bersih. Karena kini muncul kekhawatiran akan pasokan air bersih yang terkontaminasi dengan limbah. Demikian dilaporkan kantor berita Anatolia.
Banyak korban masih berkemah di tenda-tenda atau tempat penampungan sementara. Ini disebabkan masyarakat setempat masih dihantui ketakutan akan bangunan runtuh. Kini mengancam korban gempa adalah curah hujan dan salju yang kian menambah penderitaan mereka.
"Orang-orang yang rumahnya roboh mulai mencari rumah baru. Tetapi kini masalahnya adalah harganya terlalu mahal. Ini tidak etis," kata Salih Ozbek, kepala Asosiasi Agen Van Real Estate.
Menteri Perencanaan Pembangunan Turki, BAYRAKTAR Erdogan mengatakan bahwa perumahan baru akan siap untuk wilayah kota Van pada September 2012.
Sementara itu, pemerintah Turki berencana untuk menyediakan penginapan sementara, pra-fabrikasi sebagai unit penampungan.
Dua pesawat Israel pun dikabarkan membawa lima unit rumah pre-fabrikasi mendarat di
provinsi timur dari Erzurum, Minggu (30/10/2011). Demikian dilaporkan petugas kedutaan Israel, Nizar Amer kepada AFP. Israel sebelumnya mengirimkan lima orang lain.
Turki juga telah menerima bantuan dari puluhan negara, termasuk Israel dan Armenia, kedua negara yang selama ini hubungannya dengan Turki kurang harmonis.
Sumber : - Upaya pencarian korban gempa di timur Turki, mulai Minggu (30/10/2011) beralih dari bulldozer diganti dengan anjing pelacak.
Seperti dilansir AFP, berdasarkan data yang diumumkan pemerintah bahwa angka korban tewas telah tembus 600 orang.
Di titik pengungsian, masalah terbesar kini menghadapi korban di provinsi Van. Persoalan tersebut adalah kurangnya tenda dan pemanas.
Masalah kesehatan pun di Ercis, yang digunjang gempa 7,2 skala Richter, menjadi perhatian.
Khususnya, terhadap tersedianya air minum bersih. Karena kini muncul kekhawatiran akan pasokan air bersih yang terkontaminasi dengan limbah. Demikian dilaporkan kantor berita Anatolia.
Banyak korban masih berkemah di tenda-tenda atau tempat penampungan sementara. Ini disebabkan masyarakat setempat masih dihantui ketakutan akan bangunan runtuh. Kini mengancam korban gempa adalah curah hujan dan salju yang kian menambah penderitaan mereka.
"Orang-orang yang rumahnya roboh mulai mencari rumah baru. Tetapi kini masalahnya adalah harganya terlalu mahal. Ini tidak etis," kata Salih Ozbek, kepala Asosiasi Agen Van Real Estate.
Menteri Perencanaan Pembangunan Turki, BAYRAKTAR Erdogan mengatakan bahwa perumahan baru akan siap untuk wilayah kota Van pada September 2012.
Sementara itu, pemerintah Turki berencana untuk menyediakan penginapan sementara, pra-fabrikasi sebagai unit penampungan.
Dua pesawat Israel pun dikabarkan membawa lima unit rumah pre-fabrikasi mendarat di
provinsi timur dari Erzurum, Minggu (30/10/2011). Demikian dilaporkan petugas kedutaan Israel, Nizar Amer kepada AFP. Israel sebelumnya mengirimkan lima orang lain.
Turki juga telah menerima bantuan dari puluhan negara, termasuk Israel dan Armenia, kedua negara yang selama ini hubungannya dengan Turki kurang harmonis.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar